Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bacaan yang Diharamkan Dalam Salat yang Justru Mendapatkan Dosa!

Bacaan yang Diharamkan Dalam Salat yang Justru Mendapatkan Dosa!

 

        

Bacaan yang Diharamkan Dalam Salat yang Justru Mendapatkan Dosa!

"Halo sahabat beriman, semoga keberkahan selalu menyertai langkah kita. Dalam momen salat, kita sering dihadapkan pada bahasa Arab, sebuah bahasa yang mungkin tidak semua dari kita fasih menggunakannya sehari-hari. Pertanyaannya, apakah memungkinkan menggunakan bahasa Indonesia dalam salat tanpa menimbulkan dosa?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Pengasih dan Maha Pemaham. Namun, apakah benar penggunaan bahasa selain Arab dalam salat dapat menciptakan dosa? Mari kita eksplorasi bersama.

Bacaan salat, seperti Al-Fatihah di setiap rakaat, dan surah-surah pendek di dua rakaat awal, memang umumnya menggunakan bahasa Arab. Namun, apakah kita diberikan keleluasaan untuk menambahkan doa-doa pribadi dengan bahasa duniawi?

Syekh Ali Jumah memberikan jawaban bijak, bahwa berzikir dan berdoa dalam salat diperbolehkan, selama tetap sejalan dengan ajaran hadis dan Alquran. Pendapat ini didasarkan pada argumen Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, yang menjelaskan mengenai doa setelah tasyahhud.
Doa-doa duniawi, seperti rezeki dan jodoh, diperbolehkan, sesuai dengan Imam Al-Baaji dan Imam Malik. Bahkan, Imam Ibnu Hajar mengakui keberlakuan berdoa dalam shalat maktubah, baik sesuai dengan doa Alquran atau yang diungkapkan sendiri.

Fenomena menambahkan bacaan dalam shalat, seperti yang dilakukan oleh Ibnu Umar dalam kalimat Syahadah, memperkaya pengalaman shalat kita. Namun, fakta menarik terungkap ketika membahas surah-surah yang dibaca setelah Al-Fatihah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih cenderung membaca surah panjang, seperti Al-Baqarah atau At-Takwir, daripada surah pendek. Bahkan, pengalaman seorang sahabat yang menghadiri shalat Rasulullah menunjukkan pemilihan surah yang panjang.

Meski Al-Quran tidak disusun berurutan, Rasulullah memilih membaca surah secara berurutan dalam salat. Namun, ada pengecualian, terutama pada salat khusus seperti Subuh pada Jumat.

Dalam kesulitan, seperti belum hafal bacaan salat dalam bahasa Arab, ada solusi yang diajarkan oleh Rasulullah. Sunan Abu Daud mencatat, jika tidak fasih berbahasa Arab, kita bisa menggantinya dengan dzikir dan takbir.

Meskipun beberapa mazhab memperketat aturan bacaan Arab, ada pengecualian ketika lupa atau mengucapkan sedikit kata di luar bacaan. Namun, perlu diingat bahwa pembicaraan yang tidak perlu bisa membatalkan ibadah.

Rasulullah memberikan petunjuk jelas dalam melaksanakan salat, dan kita dihimbau untuk mengikuti jejak-Nya. Meski menggantikan bacaan Arab dengan bahasa Indonesia bukan pilihan terbaik, jika memang sulit, kita bisa menggantinya dengan dzikir dan takbir.

Terakhir, mari jaga khusyuk dalam salat kita. Allah menegaskan pentingnya khusyuk dalam Al-Baqarah ayat 238. Mari tingkatkan pemahaman kita terhadap bahasa Arab dalam salat agar ibadah kita semakin mendalam dan berarti.

Semoga perjalanan penemuan makna ini memberikan pemahaman baru. Mari kita lestarikan keindahan bahasa Arab dalam salat kita. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!

noreply@blogger.com (Reza)

Posting Komentar untuk "Bacaan yang Diharamkan Dalam Salat yang Justru Mendapatkan Dosa!"